Untuk bunda, semangat! #3

Gak semua stok masakan sudah dalam kondisi matang, ada juga yang mentah, tapi sudah siap eksekusi. Seperti kadang saya nyiapin ikan/ayam fillet cukup banyak masukin freezer, 1 kotak misalnya, udah ditepungin dan tinggal goreng. Atau bisa juga ikan/ayam tapi sudah dibalurin bumbu untuk siap panggang. Ambil secukupnya untuk sekali makan. Semua stok masakan mentah harus disimpan di freezer. Kecuali seperti di atas yang disimpan dalam kondisi sudah masak, taro di refrigerator aja.
Urusan dapur terasa lebih mudah dan cepat jika bahan-bahan masakan sebelumnya sudah diatur. Ini beberapa tips dapur yang saya terapkan :

– Siapkan bumbu dasar seperti bawang putih, bawang merah, jahe, lengkuas, kunyit, dalam keadaan halus. Sudah diblender atau diulek. Boleh disatuin (kalo blender sih enakan disatuin semua), tapi boleh juga dipisah satu-satu. Saya prefer disatuin, lebih praktis, karena bumbu masakan nusantara rata-rata hampir selalu pake bumbu ini, makin enak malah kalo pake semuanya. Tinggal atur proporsi masing-masing bumbu. Kalo udah sering masak pasti paham takarannya. Tapi kalo dipisah, kelebihannya adalah lebih mudah meracik bumbu, bisa custom kalo misalnya hanya butuh ini dan tidak butuh itu. No big problem tapi lah. Sukanya yang mana. Yang penting, simpan bumbu dalam keadaan halus, siap masak. Taro di freezer. Beberapa jam sebelum masak, keluarkan. Tinggal sendokin seperlunya ke dalam masakan, gampang dan cepat. Jadi, ketika mau masak gak repot-repot lagi ngupas bawang banyak-banyak, ngulek, dsb. It takes time, really.
– Simpan bahan makanan mentah yang belum dimasak dalam keadaan bersih. Kadang-kadang kan kita beli gak untuk langsung dimasak. Setiap pulang belanja, jangan langsung simpan begitu saja. Tapi dibersihkan dulu, terutama udang, ayam, ikan. Kalo daging jangan dicuci, tidak apa-apa langsung disimpan. Walaupun hari gini beli ayam atau ikan udah dipotongin dan dibersihin, tapi kadang mereka bersihinnya seadanya saja, kita harus cek lagi di rumah, bersihkan yang masih kotor, baru disimpan. Pas mau masak, gak repot bersihin lagi.
– Simpan daun-daunan pelengkap seperti daun salam, daun jeruk, sere, dll di freezer. Oiya, bahkan daun sop pun saya simpan di freezer. Simpan masing-masing dalam plastik bening. Daun-daunan ini kan dipakenya hanya sedikit-sedikit, padahal dibelinya dalam jumlah banyak (seringnya kan dijual sekantong-kantong gitu), tapi mereka semua tetap awet meskipun itungan bulan baru abis. Beda sama kalo cuma taro di luar, lama kelamaan kering. Atau kalo hanya taro di refrigerator, memang bisa tahan, tapi gak lama.
– Supaya gak repot tiap hari beli sayur, mending nyimpen sayur. Apalagi orang seperti saya, malas keluar sering-sering, haha.. Paling belanja sekali seminggu, jadi sayur harus disimpen. Cuma masalahnya sayur suka gak tahan lama meski masuk kulkas, tetep aja layu atau rusak (karena berair). Cara menyimpan sayuran supaya awet, saya dapat dari mamer. Siapin kotak gede, lapis dengan koran kotaknya, jgn tipis-tipis banget ya.. Sayuran masing-masing dibungkus lagi sama koran yang rapi, susun mereka semua dalam kotak yang sudah dilapisi koran tadi. Sebelum kotak ditutup, atasnya tutup koran juga, jadi semua ketutup. Alhamdulillah bisa nyimpen sayur dan tetap seger. Kalo sayur daun-daunan seperti kangkung dan bayam, simpan dalam keadaan sudah dipotong-potong siap masak, jangan ditekan tapi ya pas nyimpennya.
– Simpan jahe, kunyit, lengkuas utuh lebih awet pake plastic wrap, masukin kotak sayur.
– Punya rendang atau gule kambing atau gule ayam, trus bumbunya nyisa? Jangan dibuang. Dibuang sayang haha.. Simpan aja sisa bumbu-bumbu seperti itu masukin kotak-kotak atau plastik kecil, simpan di freezer (kalo gak langsung mau dipake). Bisa juga simpan di refrigerator tapi panasin dulu sebelum simpan, dan segera dipake (gak setahan kalo taro di freezer). Bumbu ini bisa digunakan lagi untuk masakan lain super praktis.

Untuk bunda, semangat! #2

4. Jemur baju yang rapi. Kok jemur baju? Iya, karena kalo baju ketika dijemur dirapikan (gak asal taro doang), pas keringnya juga rapi. Saya kalo jemur baju pasti sedikit lebih lama dari suami (karena saya lebih rapi dari dia haha), menggantungnya simetri, pinggiran baju ditarik kiri kanan supaya tegang meminimilisir bekas kerutan. Kemeja dan jilbab, sebaiknya dengan hanger. Baju yang jemurnya rapi, setelah kering pun langsung dilipat yang rapi, gak keliatan kusut lho pas dipake. Kalopun belum sempat langsung melipat, baju kering ditumpuk seperti tumpukan kertas, taro di suatu tempat, jangan dikremek (aduh apa ya bahasanya, pokoknya jangan sampai ditumpuk dalam keadaan kelipat-lipat atau kusut). Dengan begini, baju keringnya tetap rapi sampai sesi melipat. Believe it or not, karena ini saya jadi jarang sekali nyetrika. Kalopun harus nyetrika, untuk pakaian yang bahannya tertentu saja, yang memang hanya bisa rapi dengan disetrika. Bahkan, kebanyakan pakaian pergi kita juga tanpa setrika (tapi gak keliatan kusut). Sedangkan semua pakaian rumahan, semuaaanya hanya dilipat saja yang rapi, dan sama sekali gak kusut. Ini karena kebanyakan bahannya kaos dan katun yang mudah rapi, apalagi jenis bahan ini makin ditumpuk (dalam kondisi terlipat), makin rapi. Gak percaya, coba aja  So, dari sini ibu rumah tangga seperti saya sudah save banyak waktu untuk tidak menyetrika dan bisa digunakan untuk yang lain. Karena, nyetrika itu takes time sodara-sodara Oiya, kelebihannya lagi, kegiatan melipat baju bisa dilakukan bersama anak-anak (gak harus nunggu anak tidur), bahkan mereka bisa meniru kita melipat pakaian, sekalian belajar.
5. Manfaatkan home appliances sesuai kebutuhan. Tenaga dan waktu kita bisa lebih efektif dengan menggunakan alat-alat elektronik rumah tangga, sayang tidak dimanfaatkan. Yang paling penting menurut saya sih adalah mesin cuci. Kalo ada rezeki lebih atau bisa dengan nabung, beli mesin cuci yang bagus sekalian, biar memudahkan pekerjaan dan juga awet…front loading  #big grin. Karena cuci pakaian konvensional lumayan menguras energi dan lama, jadi kalo ada mesin cuci sooo much easier; masukin, ditinggal (bisa nyambi pekerjaan lain atau main sama anak-anak), selese tinggal jemur. Walaupun dalam prakteknya, masih ada beberapa pakaian yang harus rendam dan sikat dulu, tapi gak banyak. Satu lagi yang penting buat saya adalah kulkas. Karena saya suka nyetok masakan dalam jumlah banyak, jadi masakan tetap bagus biarpun sudah berhari-hari. Berkaitan sama urusan dapur sih, nanti di point berikutnya. Elektronik rumah tangga lainnya sudah umum ya, seperti rice cooker, kayanya ini alat wajib di setiap rumah.
6. Urusan masak memasak. Ini urusan paling panjang dan perlu perhatian ekstra untuk keluarga kecil saya. Mulai dari hal yang terlihat sepele, padahal tidak.. justru memudahkan, semuanya harus diatur dengan baik. Saya biasanya masak banyak dalam 1 hari untuk seminggu, stok masakan disimpan di kulkas. Biasanya pas weekend, kalo gak sabtu ya minggu, fleksibel aja. Karena pas ayah anak-anak ada di rumah, saya bisa masak tanpa diganggu, anak-anak sama ayahnya dulu. Kayanya ribet ya, tapi setelah dijalanin sih gak juga. Pertimbangan saya justru supaya gak ribet masak setiap hari, tanpa ada yang bantuin justru masak memasak setiap hari itu sangat berat rasanya. Gak tega waktu habis untuk lama di dapur sedangkan anak-anak pengen ditemenin bundanya, apalagi kalo sampe nangis kejer, sedangkan masakan gak bisa ditinggal juga, rasanya jadi gak maksimal dua-duanya, either as a chef or a mother. Benar-benar gak tega. Biarin deh capek masak 1 hari, tapi hari-hari berikutnya mudah.
Jadi, hari memasak saya bikin beberapa masakan (lauk) dan sayur. Misal 5 atau 6 jenis lauk, nanti tiap masakan dibagi di kotak-kotak per porsi untuk sekali makan kita, masukin kulkas. Tahan lama lho makanannya, jadi gak usah khawatir rusak. Tiap makan keluarin 1 kotak, digilir aja menunya supaya gak bosan.

Untuk bunda, semangat!

Ok, setelah cerita pembuka yang panjang  Menurut saya hal terpenting dalam rumah adalah urusan makan, pakaian, dan kebersihan dan kerapihan. Untuk membereskan 3 hal tersebut, berikut ini cara mengatur rumah tangga tanpa asisten yang saya terapkan di rumah :
1. Kerjasama dengan suami dan supportnya. Ini penting sekali, secara psikis sangat melegakan beban pikiran dan hati. Kalo hati senang, kerjaan juga terasa ringan. Support, perhatian, dan bantuan sekecil apapun darinya sangat menyemangati dan saya hargai, betapa tidak, karena itu artinya meringankan sedikit kerjaan saya. Biasanya suami bantu-bantu menjelang berangkat kantor. Saya siapin sarapan, dia jaga anak-anak. Kalo lagi gak kecapean, kadang dia juga mandiin anak-anak selagi saya di dapur. Atau sebaliknya, dia siapin sarapan, saya beresin anak-anak. Kalo weekend, biasanya dia bantu cuci pakaian. Yaah intinya fleksibel aja, suami ikut membantu meringankan pekerjaan di rumah sebisanya, karena dia juga harus bekerja keluar rumah kan, jadi saya gak maksa harus ini itu. Nunggu kesadaran sendiri membantu :p Sebenarnya hal-hal sederhana seperti meletakkan piring kotor ke tempat cuci piring atau cuci piring sendiri juga sudah sangat membantu. Saling mengerti dan membantu aja intinya.
2. Mengajarkan anak mandiri. Saya pernah baca tips singkat mengurus rumah tangga tanpa ART (lupa baca di mana), begini : suami istri saling bantu, anak diajarkan mandiri terhadap diri sendiri, anak yang lebih besar diajarkan mengayomi/membantu anak yang lebih kecil, doa minta kemudahan sama Allah. Wuih, mantep ni, kalo paham tips ini dan dipraktekkan dengan baik, kayanya gak ada yang sulit. Semua ada di situ intinya. Khusus tentang anak, dengan mengajarkan mereka mandiri ada 2 poin penting yang didapat. Pertama, kita lebih terbantu. Mereka bisa mengerjakan hal-hal kecil sendiri, tidak harus selalu tergantung bantuan kita, sehingga kita bisa mengerjakan hal lain. Dua, sangat baik untuk mereka ketika sudah besar kelak. Ajarkan mereka kemandirian yang sederhana (tapi sebenarnya penting) sesuai umurnya, seperti merapikan mainannya sendiri setelah bermain, mandi sendiri, cebok sendiri (kalo sudah bisa toilet training), pake baju sendiri, suap sendiri, pakai sepatu sendiri, dll. Jadi kalo anak sudah 2 atau 3 tahun, jangan melulu dibantu, tapi biarkan mereka belajar, kita tetap mengawasi. Justru mereka excited lho supaya bisa sendiri. Anak yang selalu dilayani segalanya cenderung tumbuh jadi anak yang manja dan malas. Dan biarkan mereka berpikir solutif kalo menemukan masalah, tidak usah buru-buru dibantu. Misalnya, jika air minumnya tidak sengaja tumpah, ajarkan cara membereskannya, dia harus ambil kain untuk lap. Atau perlu nyalakan lampu tapi tidak nyampe, bisa pake kursi naik dulu. Kalo Shofi biasanya pake gagang sapu mainannya buat tekan saklar haha.. Dan satu lagi, si kakak dan adek diajarkan akur dan saling tolong. Jadi, waktu kita harus meninggalkan mereka sebentar, kakak bisa membantu dan bertanggungjawab menjaga adeknya, dan kita bisa mengerjakan pekerjaan lain. Alhamdulillah buat saya ini sangat membantu dan menyenangkan melihat anak-anak bisa tumbuh mandiri. Dan saya sangat berterimakasih sama Shofi, karena sebenarnya pengertian dan bantuannya sudah memudahkan pekerjaan saya sehari-hari, walaupun hanya sebatas yang mampu dilakukan anak 4 tahun. It’s a very sweet of her.
3. Berhubung gak ada yang bantuin, saya gak ngotot rumah harus selalu disapu setiap hari. Biasanya 2 atau 3 hari sekali (whaaat?! Iya! Emang kenapa..haha) Kalo udah mulai kotor ya sapu dan pel, lap sana sini. As simple as that. Toh rumah gak kotor tiap hari. Ini cara berdamai dengan diri sendiri, supaya saya gak kecapean juga. Yang penting rumah rapi, enak diliat. Anak-anak sudah saya ajarkan merapikan mainannya sendiri, jadi rumah gak pernah kayak kapal pecah (karena biasanya pemandangan berantakan terlihat waktu anak-anak lagi main). Dan anak-anak kalo lihat orangtuanya suka rapi-rapi, mereka sebenarnya ikut mencontoh. TaroOk, setelah cerita pembuka yang panjang  Menurut saya hal terpenting dalam rumah adalah urusan makan, pakaian, dan kebersihan dan kerapihan. Untuk membereskan 3 hal tersebut, berikut ini cara mengatur rumah tangga tanpa asisten yang saya terapkan di rumah :
1. Kerjasama dengan suami dan supportnya. Ini penting sekali, secara psikis sangat melegakan beban pikiran dan hati. Kalo hati senang, kerjaan juga terasa ringan. Support, perhatian, dan bantuan sekecil apapun darinya sangat menyemangati dan saya hargai, betapa tidak, karena itu artinya meringankan sedikit kerjaan saya. Biasanya suami bantu-bantu menjelang berangkat kantor. Saya siapin sarapan, dia jaga anak-anak. Kalo lagi gak kecapean, kadang dia juga mandiin anak-anak selagi saya di dapur. Atau sebaliknya, dia siapin sarapan, saya beresin anak-anak. Kalo weekend, biasanya dia bantu cuci pakaian. Yaah intinya fleksibel aja, suami ikut membantu meringankan pekerjaan di rumah sebisanya, karena dia juga harus bekerja keluar rumah kan, jadi saya gak maksa harus ini itu. Nunggu kesadaran sendiri membantu :p Sebenarnya hal-hal sederhana seperti meletakkan piring kotor ke tempat cuci piring atau cuci piring sendiri juga sudah sangat membantu. Saling mengerti dan membantu aja intinya.
2. Mengajarkan anak mandiri. Saya pernah baca tips singkat mengurus rumah tangga tanpa ART (lupa baca di mana), begini : suami istri saling bantu, anak diajarkan mandiri terhadap diri sendiri, anak yang lebih besar diajarkan mengayomi/membantu anak yang lebih kecil, doa minta kemudahan sama Allah. Wuih, mantep ni, kalo paham tips ini dan dipraktekkan dengan baik, kayanya gak ada yang sulit. Semua ada di situ intinya. Khusus tentang anak, dengan mengajarkan mereka mandiri ada 2 poin penting yang didapat. Pertama, kita lebih terbantu. Mereka bisa mengerjakan hal-hal kecil sendiri, tidak harus selalu tergantung bantuan kita, sehingga kita bisa mengerjakan hal lain. Dua, sangat baik untuk mereka ketika sudah besar kelak. Ajarkan mereka kemandirian yang sederhana (tapi sebenarnya penting) sesuai umurnya, seperti merapikan mainannya sendiri setelah bermain, mandi sendiri, cebok sendiri (kalo sudah bisa toilet training), pake baju sendiri, suap sendiri, pakai sepatu sendiri, dll. Jadi kalo anak sudah 2 atau 3 tahun, jangan melulu dibantu, tapi biarkan mereka belajar, kita tetap mengawasi. Justru mereka excited lho supaya bisa sendiri. Anak yang selalu dilayani segalanya cenderung tumbuh jadi anak yang manja dan malas. Dan biarkan mereka berpikir solutif kalo menemukan masalah, tidak usah buru-buru dibantu. Misalnya, jika air minumnya tidak sengaja tumpah, ajarkan cara membereskannya, dia harus ambil kain untuk lap. Atau perlu nyalakan lampu tapi tidak nyampe, bisa pake kursi naik dulu. Kalo Shofi biasanya pake gagang sapu mainannya buat tekan saklar haha.. Dan satu lagi, si kakak dan adek diajarkan akur dan saling tolong. Jadi, waktu kita harus meninggalkan mereka sebentar, kakak bisa membantu dan bertanggungjawab menjaga adeknya, dan kita bisa mengerjakan pekerjaan lain. Alhamdulillah buat saya ini sangat membantu dan menyenangkan melihat anak-anak bisa tumbuh mandiri. Dan saya sangat berterimakasih sama Shofi, karena sebenarnya pengertian dan bantuannya sudah memudahkan pekerjaan saya sehari-hari, walaupun hanya sebatas yang mampu dilakukan anak 4 tahun. It’s a very sweet of her.
3. Berhubung gak ada yang bantuin, saya gak ngotot rumah harus selalu disapu setiap hari. Biasanya 2 atau 3 hari sekali (whaaat?! Iya! Emang kenapa..haha) Kalo udah mulai kotor ya sapu dan pel, lap sana sini. As simple as that. Toh rumah gak kotor tiap hari. Ini cara berdamai dengan diri sendiri, supaya saya gak kecapean juga. Yang penting rumah rapi, enak diliat. Anak-anak sudah saya ajarkan merapikan mainannya sendiri, jadi rumah gak pernah kayak kapal pecah (karena biasanya pemandangan berantakan terlihat waktu anak-anak lagi main). Dan anak-anak kalo lihat orangtuanya suka rapi-rapi, mereka sebenarnya ikut mencontoh.

Rencana Anggaran Belanja Bulanan

Bismillah, semoga ini menjadi solusi dr bocornya keuangan kita..

Doakan ya sayang, agar istrimu ini bisa menjadi seorang akuntan yg handa :3

  • Belanja harian 25.000*30 hari (750.000)
  • Listrik bulanan (30.000)
  • Pulsa HP ayah 120.000+bunda 35.000 (155.000)
  • Susu Zain 2kg*78.000 (156.000)
  • Popok Zain ~target mulai toilet training: 9April~ (60pcs*2000)
  • Shadaqah (50.000)
  • Bensin Froggy 5000*30 hari (150.000)
  • Snack liqo ayah+shodaqoh snack bunda 4*20.000+20.000 (100.000)
  • Snack Zain (50.000)
  • Persabunan (100.000)
  • Perdapuran (100.000)

Total pengeluaran: 1.761.000

Bagaimana sayangku? Ada yg tidak disetujui?

Nanti mungkin harus ditambahkan kolom *tabungan, *dana tidak terduga

Itu sayangku..

Catatan26

CATATAN 26
#Tentang perjalanan pulang ini (before the homecoming decision- the handicap)
#tentang keputusan yang menantang keimanan
#tentang perbaikan hubungan bersama
#tentang eksplorasi zain
#Tentang air mata ibu
#(Baru) mengenal keluarga Ayah

#tentang evaluasi kami
#Lahirnya visi misi keluargasyurga
#Kurang sekali tentang akhirat
#Semua bermuara dari ruhiyah
#tentang manajemen waktu-finansial-mental pikiran
#karakter Syurga
#Tentang komitmen syurga
#tentang amalan unggulan

#Antara keyakinan akan garis finish dan keraguan di dalamnya (Repeating mistakes or?)
#bahwa motivasi saya belum kuat (ada?), belum terarah, belum menancap
#Ikhlas penting, value penting
#tentang mental belajar, mental blocking, jalan terus, kacamata kuda
#Tim yang kuat dari rumah (Full fokus di imer-jualan)

#Tentang Belajar (yang dibayar)-Ridwan Arifandi
#Tentang good attitude, tentang keikhlasan dan keimanan, spa after birth? (try Habibie)
#Tentang FOKUS dan modal apa adanya (Indra K)
#Tentang serius belajar, langsung dari guru. Berani investasi (gani Affiliate)
#Mindset terhadap waktu, belajar (ayen Neya)
#Fokus, action dan tentang owned traffic (Tantan H)
#temukan motivasi, belajar, tiru apa yg ditulis expert (copywriter) jangan menunda, sekarang! (S. Alam)
#tentang fondasi bisnis, tentang value (S. Laodang)
#30 menit akhir dan 30 menit awal (detailkan), pekerjaan kita adalah sampingan dr pekerjaan utama, sholat. (Firmansyah)
#Mulai dr yg ada, mulai sekrang, belajar dari siapa saja dan apa saja, rawat database, tentang paid method (traffic), tentang membangun tim, Self Branding, terus jalan. (I. Maulana)
#Stuck? Mental block? jalani saja dahulu. Lihat cerita yg lain. (Lahandi Baskoro)
#Fokus, belajar (dengan mentor), Praktek, kacamata kuda!(Indra Permana)

#MOTIVASI?
– Sudah cukup diremehkan dan direndahkan (terlalu mikir pandangan orang lain?)
Bahkan oleh Adik sendiri? Ibu saja masih ragu?
Capek diremehkan orang. Allah yang pantas dikhawatirkan penilaiannya. Kacamata kuda
-Ibu harus bahagia dan bebas khawatir di hari tua, sudah cukup ibu sendiri. Jangan sampe ibu pontang panting lagi cari rejeki
-Linda harus baik dalam pendidikan (pendampingan dan belajarnya).
-Ingin sekali bisa full ibadah!
-Ingin sekali Naili bisa fokus ibadah dan ngurus keluarga, tanpa ikut khawatir biaya
-Ingin sekali full time mendampingi Naili dan Zain
-Ingin sekali Umroh sekeluarga
-Jangan sampai bebasnya karena hutang! Jangan sampai bebasnya karena jual aset keluarga!
-Harus bisa bebas bolak balik ke Bangka, bangun kampung!
-Ingin sekali tidak malu lagi pinjam mobil abiumi
-Ingin sekali tidak dibilang numpang terus di pondok mertua
-Ingin sekali lunas semua hutang dan janji
-Ingin ikut program riyadhoh, ga ada uang?
-Ingin sekali bisa fokus belajar agama dan hafal Quran
-Ingin sedekah masih perhitungan?*kalo ini masalah mental dan keimanan
-Ingin sekali bisa buat Yayasan Amal-Rumah Tahfidz-Pondok Yatim-Pondok Bisnis Kreatif
Work in silence. Let my achievement be the only noise
Work hard until people dont need to ask what I do
Karena itu saya berbisnis, karena itu saya ingin punya ilmu dan harta, karena itu saya ingin kaya seperti Sahabat yang infaq harta
Karena itu saya harus fokus bisnisnya
Karena itu saya jangan menyerah
Karena itu saya harus jalan terus
karena itu saya jangan menunda
Karena itu saya harus pake kacamata kuda
Karena itu saya harus lebih tertata
karena itu saya jangan berhenti percaya padaNya
karena itu saya harus bertaubat selama waktunya masih ada
karena itu saya buat Alquran jadi teman setia
karena itu Ibadah harus luar biasa lebih dari biasa
karena itu sedekahnya harus berlipat nilainya
karena itu saya harus gila ibadahnya
karena itu saya (dan istri) harus bahagia menjalaninya
Karena saya harus action sekarang
karena saya harus bawa seluruh keluarga masuk syurga

Rabb, saya menulis ini menunggu bisa menangis, sengaja setelah jernih hatinya, setelah shalat dan baca quran, setelah membaca inspirasi, setelah merenung panjang. Saya takut sekali tak bisa menolong menjauhkan keluarga dari api neraka. Jangankan syurga, bisa ringan saja azabnya jadi luar biasa syukurnya.

Rabb, izinkan saya di sisa umur yang entah kapan perhentiannya, untuk bisa menjauhi dosa, menghindari dulu yang hina. Jangan ada lagi maksiat di dalamnya. Ampunilah saya, mohon jangan ambil nyawa saya sebelum menggenapkan taubat, sebelum bisa membahagiakan Ibu dan keluarga, sebelum bisa memberi manfaat semua, hingga akhirnya bisa khusnul hotimah mencapai syurga.

Teruntuk istriku yang selalu setia. Kebahagiaan tak terkira bisa bersama. Bahagia pula masih dikaruniai Anak permata syurga. Semoga kita bisa amanah bersama menjaga titipanNya. Maaf menulis ini di kala seharusnya istirahat untuk kepulangan ke Yogya.

First Post! Apa aja yang di kepala pokoknya ditumpahkan semua! InsyaAllah keluargasyurga.